BINTANGSULUT.COM – Dugaan pungli di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado yang menyentil “setoran” mahasiswa untuk dosen penguji pada saat proses akhir studi mahasiswa menjadi beda pendapat bagi ketua komisi empat (4) Braien Waworuntu dan rektor Unsrat Ellen Kumaat.
ketua komisi empat Braien Waworuntu menuturkan mahasiswa yang datang dan bertemu dengan dirinya membawa keluhan, jadi, tentunya Saya akan merahasiakan nama-nama dari mahasiswa tersebut, saya pikir belum saatnya saya sampaikan identitas mereka, paling tidak, saya sudah menerima aspirasi dari mahasiswa, inikan pekerjaan saya” tegas Waworuntu kepada wartawan media bintangsulut.com senin kemarin 28/juni-2021 melalui via ponsel.
Ditempat yang berbeda Rektor Unsrat melalui via chating whatsapp saat dikonfirmasi oleh wartawan bintangsulut.com, sebaliknya hanya bertanya “mahasiswa dari fakultas apa” singkatnya jawaban Rektor Ellen Kumaat ke wartawan kemarin hari 28/juni-2021. bahkan ketika wartawan menanyakan pertanyaan yang sama kedua kali atas dugaan pungli setoran, Rektor tetap pada jawabanya balik bertanya, “mahasiswa dari fakultas mana, bila sudah diketahui asal fakultas mana, barusan Rektorat akan berkomentar” ungkap Kumaat.
Kronologi…
keluhan langsung dari beberapa mahasiswa yang akan menyelesaikan studi akhir dimana dalam pelaksanaan ujian skripsi mereka diharuskan memberikan uang sebesar Rp. 750 ribu untuk setiap dosen penguji, bayangkan kalau ada 4 dosen penguji mahasiswa terpaksa harus mengeluarkan uang sebesar Rp.3 juta. Hal ini dikatakan ketua komisi 4 DPRD Provinsi Sulut Braien Waworuntu, kepada wartawan media ini dan meminta agar diberitakan.
lanjut Waworuntu “bila tidak diselesaikan dengan baik pihak rektorat, saya pastikan akan dipanggil hearing (RDP)”. Tegasnya.
(Resa Sky)