Menhan Prabowo dan Effendy Simbolon Memanas di Rapat Perdana…

Politik156 views

Bintangsulut.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berkesempatan bertemu dengan Effendi Simbolon usai rapat.

Pada pertemuan tersebut, Prabowo sempat berbicara setelah bersalaman dengan Effendi Simbolon.

Pembicaraan Prabowo ke Effendi Simbolon pun terdengar jelas di akhir video yang ditampilkan di akhir berita.

Pembicaraan keduanya terjadi pasca Prabowo terlibat perdebatan dengan Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.

Hal itu terjadi saat Prabowo menghadiri rapat perdana bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019) kemarin.

Usai memaparkan program kerja, Prabowo sempat berdebat dengan anggota Fraksi Partai PDI Perjuangan soal postur anggaran di Kementerian Pertahanan.

Dikutip dari Kompas, awalnya Effendi meminta Prabowo memaparkan proyeksi anggaran Kementerian Pertahanan tahun 2020 sebesar Rp 131 triliun.

Pasalnya, proyeksi tersebut tercantum dalam kertas pemaparan yang diterima oleh seluruh anggota Komisi I, tetapi tidak dijelaskan oleh Prabowo secara lisan.

“Saya ingin meminta sekaligus dipaparkan karena di sini ada dukungan anggaran. Tapi saudara Menhan tadi tidak menyinggung, hanya visi-misi dan itu juga masih visioner. Jadi dukungan anggarannya seperti apa. Karena di sini ada, tolong disampaikan,” ujar Effendi.

Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha memprotes permintaan Effendi tersebut.

Ia mengatakan, sesuai kesepakatan rapat dengan Kapoksi, pemaparan terkait anggaran akan dilakukan secara tertutup.

“Saya kira demikian. Saya katakan mengenai yang rinci, bersifat teknis dan anggaran saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas,” ucap Prabowo.

Pernyataan itu kemudian disanggah oleh Effendi.

Menurutnya, Prabowo seharusnya menyampaikan seluruh program kerja, termasuk dukungan anggarannya.

“Selazimnya, Menhan itu menyampaikan apa yang menjadi program kerja, termasuk dukungan anggarannya. Bahwa nanti misalnya kita ingin bahas ini tertutup, ya itu kesepakatan kita. Tapi di bahan ini sudah terbuka,” kata dia

Prabowo menimpali, “Terbuka kepada Komisi I, tapi kita tidak terbuka kepada umum”.

Prabowo menjelaskan, sebenarnya dirinya tidak keberatan apabila diminta untuk memaparkan proyeksi anggaran.

Namun, hal itu sangat terkait dengan kesiapan dan kemampuan negara dalam bidang pertahanan.

Sementara kemampuan negara dalam bidang pertahanan tidak boleh disampaikan secara terbuka.

“Begini Saudara Effendi, soal anggaran terbuka. Tapi soal kemampuan dan kesiapan itu tidak boleh terbuka. Nah, kadang-kadang kesiapan dan kemampuan itu berkaitan dengan anggaran,” ucap mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Anggota Fraksi PDI-P lainnya, Adian Napitupulu, juga larut dalam perdebatan itu.

Adian mengatakan, permintaan Effendi sangat sederhana, yakni meminta Prabowo membacakan bahan pemaparan terkait anggaran yang sudah dibagikan oleh kepada anggota Komisi I.

“Yang diminta oleh Pak Effendi ini sederhana, apa yang sudah dipaparkan di sini, dipaparkan saja secara lisan. Bahwa pendalaman kita buat tertutup ini tidak persoalan. Ini kan lucu. Di sini kita paparkan terbuka, tapi enggak mau dibacakan, enggak mau disampaikan,” kata Adian.

Anggota Dewan DPR RI, Effendi Simbolon memberikan penjelasan ketika melakukan kunjungan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/8/2017).

Kendati demikian, hingga rapat kerja digelar secara tertutup, Prabowo enggan untuk memaparkan proyeksi anggaran Kementerian Pertahanan.

Prabowo menekankan bahwa pembahasan terkait pertahanan negara harus dilakukan secara hati-hati agar tidak diketahui oleh pihak-pihak di luar Indonesia.

Ia mengaku, tidak keberatan memaparkan proyeksi anggaran asal dilakukan secara tertutup.

Prabowo hanya memastikan pemerintah akan bertanggung jawab dalam menggunakan anggaran.

“Jadi saya sebetulnya mengira bahwa seluruhnya ini tertutup sebagaimana Menhan-Menhan yang dulu. Jadi itu sikap saya. Kalau mau diulangi saya siap. Kan kita sudah tahu anggarannya, Rp 131 triliun, komponennya juga sudah tahu. Kalau diminta saya siap,” kata Prabowo.

“Tapi kalau saya merasa ditekan untuk terlalu terbuka, saya tidak akan lakukan. Saya bertanggung jawab kepada Presiden RI. Kami bersedia bicara kepada saudara-saudara apa saja, secara tertutup saya bersedia. Mohon maaf saya tidak akan mau bicara terlalu terbuka,” lanjut dia.

Meski diwarnai interupsi, rapat perdana Menhan bersama Komisi I DPR RI itu berlangsung lancar.

 

Saat bersalaman, keduanya saling melemparkan senyuman meskipun sebelumnya terlibat perdebatan.

Kepada Effendi, Prabowo menyebut politisi PDI Perjuangan itu membuatnya pusing sepanjang rapat.

 

“Bikin pusing aku aja, sekarang kau berani sama aku ya?” ucap Prabowo.

Mendengar pernyataan Prabowo, Effendi Simbolon hanya terkekeh.

Begitu pun Meutya Viada Hafid yang berada di belakang Effendi pun ikut terkekeh.

Pada akhir tayangan, Prabowo sempat tertawa seusai mengucapkan hal itu pada Effendi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed