Karena Cinta…. Bupati Cantik Sri Wahyumi Manalip dan Pengusaha BK, Berujung di Tangan KPK…

Uncategorized560 views

Bintangsulut.com – Uang itu banyak setannya para iblis bernaung disana banyak orang berkata demikian, Itulah yang menjerumuskan mantan Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip.

Dia ditangkap KPK gara-gara diduga menerima suap dari pengusaha, Bernard Hanafi Kalalo. Keduanya kini menjalani proses hukum di KPK.

Nah, ada yang menarik pada sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Sri Wahyumi membantah bahwa pemberian barang mewah dari Bernard, terkait proyek. Justru gara-gara asmara. Bernard disebut-sebut sedang jatuh hati pada Sri, salah satu bupati cantik di Indonesia kala itu.

“Katanya Bernard rumah tangganya lagi goyang. Dia senang sama saya,” ungkap Sri dalam sidang.

Tidak heran jika Benhard rela menggelontorkan uang hingga ratusan juta demi hadiah untuk Sri yang saat itu hendak berulang tahun. Barang-barang mewah itu dibeli di Grand Indonesia Jakarta.

Hubungan Sri dengan Bernard difasilitasi Benhur Lalenoh, seorang pengusaha rekanan Bernard. Mereka sempat berbicara lewat telepon. Bernard bertanya mau dibelikan apa.

Sri mengaku spontan meminta jam tangan Rolex.

“Seingat saya yang saya pesan jam Rolex. Kalaupun ada tas-tas, itu saya tahu info itu dari Benhur. Cincin dan anting waktu Koh Bernard dibilang suka sama saya. Ya saya spontan aja (minta), mungkin saya senang dulu diperhatiin orang. Yang pasti saya ingat, yang saya minta jam tangan itu,” katanya.

“Itu berkaitan proyek?” tanya hakim.

“Saya ngggak berpikir ada kitannya dengan proyek (pemberian) itu, karena dari awal saya nggak ada kewenangan itu. Saya pikir saya spontan aja, kaget aja, biasa orang Manado bercanda jadi saya ngomong itu,” jawabnya.

Sementara itu, Benhur yang juga diperiksa sebagai terdakwa secara bersamaan dengan Sri mengaku semua pembelian barang-barang itu berasal dari pesanan Sri. Dia menyebut total pembelian tas hingga jam tangan itu senilai Rp 400 juta.

Benhur juga mengaku pernah membeli handphone satelit seharga Rp30 juta.

“Waktu itu Bupati ada canda-canda soal HP satelit. Ya sudah dipesan dulu di Jakarta. (Harga) saya tanya cuma sekali kata Bernard dia bilang Rp30 juta sudah siap pakai,” kata Benhur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed